Kamis, 27 Maret 2014

Irgan Chairul Mahfiz politik adalah medan pengabdian untuk masyarakat

Pemilu legislatif (Pileg) 2014 sebentar lagi digelar. Ribuan calon kontestan bersaing memperebutkan kursi DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD kabupaten/kota. Di tengah persaingan itu, tak sedikit yang memandang politik sebatas kekuasaan semata. Bahkan demi mewujudkan hasrat kuasa, puluhan milar rupiah dikorbankan cuma-cuma. Namun, beda halnya dengan politisi PPP Irgan Chairul Mahfiz. Menurutnya, politik adalah medan pengabdian untuk masyarakat. Pertarungan dalam politik pun ibarat perlombaan dalam berbuat kebaikan. “Prinsipnya, politik itu ibadah. Mari kita berlomba-lomba dalam beribadah. Kita berlomba, bekerja mendatangkan kebaikan bagi masyarakat,” kata Irgan Chairul Mahfiz, Tangerang, Senin (24/03). Ia menjelaskan, dunia politik sebenarnya merupakan perwujudan dari pelaksanaan tugas dan tanggung jawab manusia sebagai khalifah di dunia.
Irgan Chairul Mahfiz

Manusia diberi mandat oleh Tuhan untuk mengurusi hal ihwal kehidupan, baik lingkungan sosial maupun lingkungan alam sekitar. Manusia juga pasti dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak. Dengan demikian, lanjut Irgan, tidak dibenarkan memahami politik sebatas memenuhi kepetingan pribadi semata. Apalagi jika ditujukan untuk memperkaya diri dengan cara mengambil hak-hak rakyat. “Mandatnya tidak hanya dari rakyat, tetapi juga dari Tuhan. Ini yang disebut suara rakyat suara Tuhan,” tutur anggota DPR RI dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang kini mencalonkan diri kembali di Daerah Pemilihan (Dapil) Banten III (Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan Kota Tangerang) dengan nomor urut 1. Oleh karena itu, Irgan menekankan agar perjuangan dalam kontestasi pemilu dimaknai sebagai perjuangan mewujudkan harapan dan cita-cita rakyat. Sehingga, semua hal yang dilakukan dan dikorbankan benar-benar hanya samata untuk rakyat. “Ini bukan soal siapa mendapatkan apa, atau bicara siapa yang menang dan siapa yang kalah. Yang kita menangkan adalah harapan dan cita-cita rakyat,” ujarnya. Hanya dengan cara pandang itulah, kata Irgan, perjuangan dalam politik bisa dijalankan dengan ikhlas penuh pengabdian. Seandainya berhasil mendapat kepercayaan rakyat, seorang kontestan tidak akan merasa berjumawa. Sebaliknya, jika ternyata gagal, maka penyesalan yang berlebihan sampai akhirnya terkena stress atau depresi bisa dihindari. “Ya, yang dicari ridha Allah. Kalau jadi (mendapat jatah kursi), kita harus jalankan dengan amanah. Kalau pun tidak jadi, maka sesungguhnya tak ada yang sia-sia dari setiap ibadah perjuangan,” pungkasnya. (red) by - icm

Minggu, 23 Maret 2014

Irgan Chairul Mahfiz Potensi Pemuda Harus Dimanfaatkan

Irgan Chairul Mahfiz : Potensi Pemuda Harus Dimanfaatkan

Potensi pemuda harus dikerahkan untuk memaksimalkan pembangunan bangsa. Potensi tersebut berupa keterampilan dan pengetahuan yang mereka pelajari di lembaga pendidikan. "Itu semua harus dimanfaatkan," jelas Ketua Bidang Organisasi dan Penguatan Ideologi Dewan Pimpinan Pusat Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Irgan Chairul Mahfiz, di Jakarta, Potensi tersebut jangan sampai dimanfaatkan untuk membangun negara lain. Apalagi negara selain Indonesia yang justru memanfaatkan potensi pemuda Indonesia. Bagi caleg DPR Dapil Banten III ini, banyak sekali pemuda Indonesia yang justru menjadi insan bermanfaat di negara lain. "Indonesia harus bisa memaksimalkan peranan mereka," tegasnya. Pengetahuan generasi muda dapat dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur dan memperbaiki perekonomian negeri ini. Semangat mereka, kata pimpinan Komisi IX DPR ini, mampu memompa gairah masyarakat untuk mengembangkan wirausaha dan ekonomi kreatif. Hal senada dikatakan politisi muda PAN Hengki Kurniawan. Menurut dia, kerap generasi muda diabaikan. Terutama potensi berpolitik. Pemuda dinilainya harus melek politik agar nantinya berpengalaman membangun bangsa. Potensi berpolitik ini dihalangi oleh hasutan yang menilai politik berbahaya, hanya identik dengan korupsi, dan menelan biaya mahal. "Padahal itu semua jauh dari kebenaran," imbuhnya. Politik, menurutnya adalah proses kaderisasi. Di dalamnya ada pembentukan kader dari masyarakat berbagai kalangan. Selain itu, proses politik menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan. by icm